Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 08:46:22【Resep】830 orang sudah membaca
PerkenalanPramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa T

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengangakan bahwa inflasi bulanan secara konsisten terjadi setiap Oktober selama empat tahun terakhir, kecuali pada Oktober 2022.
“Secara historis, pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 ini mengalami inflasi, kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Senin.
Ia mengangakan bahwa inflasi pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Oktober 2021-2024, mencapai 0,28 persen month-to-month(mtm).
Ia juga mengangakan tingkat inflasi tersebut disumbangkan oleh emas perhiasan (0,21 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), serta wortel (0,01 persen).
Sementara itu, BPS mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm, yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng yang memiliki andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.
Tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.
Setahun kemudian, pada Oktober 2022, justru terjadi deflasi sebesar 0,11 persen mtm. Namun, sejumlah komoditas masih memberikan andil inflasi, seperti beras dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pudji mengangakan tren inflasi kembali muncul pada Oktober 2023 dengan tingkat inflasi 0,17 persen mtm dengan beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah menjadi pendorong utama.
Ia juga mengangakan masing-masing komoditas berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
Sementara itu, pada Oktober 2024, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen mtm yang disumbangkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen.
“Dan berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025 (kecuali pada 2022), komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak,” ujar Pudji.
Suka(21)
Sebelumnya: Tips aman dan nyaman menonton konser
Selanjutnya: SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG
Artikel Terkait
- Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan
- Trump sebut bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke Gaza
- Jabar targetkan perluasan pasar lewat West Java Expo 2025
- Pemkot Malang gencarkan IKL untuk pengolahan bahan MBG tetap aman
- BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan
- PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil
- BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG
- Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak
- Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan
- Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online
Resep Populer
Rekomendasi

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

BGN konsolidasikan daerah perkuat tata kelola makanan bergizi

36 warga Majene Sulbar keracunan makanan pesta pernikahan

Jaksel beri bantuan dan penanganan terdampak kebakaran Pengadegan

KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat

Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG

Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura

Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil